Senin, 01 April 2013

PENGALAMAN PERTAMA IKUT PERLOMBAAN FREEDIVING

PENGALAMAN PERTAMA IKUT PERLOMBAAN FREEDIVING DI KUALA LUMPUR

Saya diberitahukan oleh teman saya dari Malaysia bahwa Indonesia akan mendapatkan jatah 3 orang saja, dimana pertandingan akan diadakan pada tanggal 22 Maret sampai dengan 23 Maret 2013 ini... Berimaginasi sebentar, sepertinya seru nih kalau ikutan... langsung saja saya ajukan untuk ikut dan peserta indonesia yang lainnya yaitu Bayu dan Jason tentunya.

Dengan perjalanan waktu yang cepat tibalah saatnya saya dan teman teman mempersiapkan diri mulai tempat penginapan, tiket pesawat terbang, pemberat leher, biaya pendaftaran, dokumen pasport, surat keterangan dokter dan lain lain.
Kami bertiga dengan ditemani oleh satu orang wanita cantik dan heboh sehingga perjalanan ke Kuala Lumpur menjadi tidak melelahkan dan membosankan.
Setibanya di LCCT Kuala Lumpur, teman saya (Bayu) sudah sampai duluan dan lalu kami berempat dijemput oleh teman kami yaiut Azam. Dari LCCT , kami diantar dahulu ke tempat tinggal Azam kemudian setelah itu menuju ke TKP (kolam renang PJ Palm pool Kuala Lumpur).

Ini dia tempat penginapan kami yang bersih dan nyamaan... :)



Di Kolam, kami diwajibkan untuk mendaftarkan dahulu dan menyerahkan surat keterangan dokter ke panitia dan juga membayar biaya pendafaran.
Setelah selesai melakukan pendafataran kami berkenalan dengan para panitia disana, freediver yang ikut kompetisi juga dan akhirnya kami bisa menemui guru kami dan juga juri saat pertandingan nanti yaitu Richard dan Sarah. Total peserta sebanyak 11 orang dengan total hadiah sebanyak 6 hadiah (Monofin dan Bifin carbon). 
Pada akhirnya mulailah teknikal meeting yang dijelaskan oleh juri hal hal peraturan dalam pertandingan mulai area warming up, area pertandingan, waktu, safety freediver, medical doctor, dokumentasi sampai aturan hukuman bagi freediver yang melanggar aturan yang sudah ditentukan oleh AIDA International.

Inilah beberapa peserta yang tertangkap kamera termasuk juri dari kiri ke kanan : Jason (Indonesia), Sarah (AIDA Judge), Richard (AIDA Judge), Bayu (Indonesia0, Walter (USA) dan Radzi (Malaysia)

Seru sekali mengingatkan kembali saya sewaktu mengikuti kompetisi renang tingkat international ke Singapore dan Bombay.
Dalam freediving, kami diwajibkan mengisi waktu dan jarak yang diinginkan untuk masing masing jenis yang dipertandingan, sehingga dari hasil tersebut bisa ditentukan siapa yang mulai duluan dan siapa yang paling terakhir untuk ikut pertandingan  ini.

Ini dia foto foto 11 peserta dari manca negara termasuk AIDA judge juga disini :

Bayu, AJ dan JJ 
Susan (Norwegia)


Radzi (Malaysia)
Walter (USA)


Teo Kim Seng (Malaysia)
Jade (Canada)

Azam (Malaysia)
JP (Belgia)


Andrrea (Italia)
AIDA Judge dan Indonesian Freediver

Lumayan membingungkan pada awalnya tapi secara keseluruhan bisa dipahami sedikit demi sedikit dan banyak bertanya ke tetangganya alias sesama freediver. Peserta yang baru pertama kali ikut kompetisi cuma ada 4 freediver yaitu 3 freediver dari Indonesia dan 1 freediver wanita dari Malaysia yaitu Radzi. Selain itu mereka freediver, instrukur freediver pula yang sering ikut kompetisi baik di kompetisi kejuaraan dunia freediving maupun yang cuma nasional ajah.

Kompetisi pertama pada tanggal 23 Maret 2013 dimulai terlebih dahulu adalah kompetisi DYN (Dynamic with Fin) dan DNF (Dynamic no Fin).
Setibanya di kolam mereka para freediver sudah melakukan relaksasi , sedangkan kami bertiga sibuknya foto foto lari kesana ke mari hahaha... dasar Indonesian Freediver lebih fokus foto foto daripada kompetisi. Tujuannya sih supaya gak tegang kebawa suasana kompetisi, dan pastinya sih setelah foto sana sini yaaah .. baru deh melakukan peregangan otot, relaksasi dan lain lain deh termasuk pake sunblock hehehe.. takut item soalnya aku dapat waktu siang hari.
Mulailah siang hari giliran saya diumumkan untuk melakukan pemanasan dan terjunlah ke kolam yang panas teriknya yang minta ampun. Saya ditanya oleh salah satu safety freediver, mau pemanasan apa nih.. hehehe.. saya cuma ngomong, nanti dulu yah saya mau coba kolamnya dulu setelah itu baru static 1 kali ajah. Safety freedivernya cuma senyum dan bingung sedangkan freediver yang lain pemanasan static 3 sampai dengan 4 kali... hahaha... Maklum kebiasaan saya tuh cukup static satu kali sudah kalau kebanyakan static bisa stress nantinya, menurut saya sih. Ya kembali lagi ke orang masing masing sih.
Waktunya performance.... eng ing eng... tunggu tanda dari juri kalau waktu tinggal 5 detik lalu siap tarik napas lalu bleees masuk dalam air dengan menggunakan gaya dolphin tapi finnya pake bifin hehehe... setelah sampai 50 meter so far so good laah balik badan menuju 100 meter nih... pd saat penyelaman tak terasa badan naik ke permukaan sehingga pada saat saya berhenti di 78 meter, juri memberi kartu warna kuning buat saya. Sehingga saya mendapatkan penalty potong point sebanyak 5 point. Wah wah... pengalaman yang luar biasa deh. Setelah itu saya tersenyum untuk potongan penalty tidak sebanyak seperti teman saya yaitu Bayu hahahaha... sorry pak Bayu.
Dan setelah selesai kompetisi Dyniamic with fin lalu dilanjutkan dengan Dynamic no fin.
Seperti biasa lah.. panggilan warming up time buat saya sudah tiba lalu saya terjun untuk melakukan warming up dengan melakukan 1 kali static saja cukup dan tunggu giliran saya untuk maju.
Tibalah saatnya saya masuk ke area pertandingan dan menunggu tanda dari Juri menghitung dari 5, 4, 3 lalu saya siap tarik napas dan bluuur masuk ke dalam air. Kerugian pertama saya sewaktu setengah kolam sekitar 25 meter, masker sebelah kanan saya kemasukan air ... weleh bikin ilang konsentrasiii nih, bener ajah pas balik menyentuh 50 meter , badan saya terasa naik kepermukaan dan langsunglah saya berhenti di 66 meter dan setelah menunggu keputusan juri ternyata saya dapat kartu merah. Hahaha...  pengalaman lagi bertambah nih... lengkaplah kartu yang diberikan juri, pertama kuning, kedua merah dan pastinya yang ketinga putih dooong... supaya lengkap warna warni getoo deh.

Setelah selesai kompetisi yaah tentunya tidak kelupaan makan makanlaah.... tidak usah diceritain yah hehehe.. :)

Kompetisi berikutnya pada tanggal 24 Maret 2013 hanya satu yaitu STA (Static Apnea).
Nah pada tanggal ini perasaan saya kurang enak termasuk snewen dan lain lain deh.
Dan saya kebagian nomer urut ke 4 dan dalam kompetisi ini, melakukan static apnea nya berbaringan alias dua freediver sekaligus. jadi saya masuk urutan ke dua deh...
Tiba saatnya saya dipanggil untuk melakukan pemanasan, dan seperti biasa saya melakukan static apnea cuma 1 kali saja yang dibantu sebagai buddy yaitu Nora. Ternyata hasil pemanasan static saya kurang bagus dan kepala saya mulai agak pusing seperti terasa di leher belakang sakit seolah olah tekanan darah saya naik sehingg kepala sakit. Lalu tunggulah sampai nama saya dipanggil untuk masuk ke area pertandingan bila kepala saya masih sakit ya , saya tidak akan melakukan static maksimal cukup 2 menit saja.
Tiba lah saat nya giliran saya dan ternyata sakit kepalaku masih terasa dan saya putuskan dalam hati untuk melakukan static cukup 2 menitan lebih saja. Sehingga Juri dan juga Instruktur freedive Richard tanya ke saya kenapa dan saya kasih taunya lagi sakit kepala... Karena static apnea terkahir saya sebelum ke malaysia itu 3:46 menit.  Dan akhirnya lengkap lah sudah kartu yang dikeluarkan oleh juri yaitu WHITE CARD... horeee... lengakp ada merah, kuning dan puttiiiih... hehehe... :)
Dan untuk mendapatkan point banyak para peserta bisa kejar di static ini sehingga ada 3 peserta yang mendapatkan kartu merah diantaranya karena gejala blackout, dan melanggar aturan yang sudah ditentukan oleh AIDA rule dalam kompetisi.

Saya upload yang cuplikan bertanding saja yah. ini link nya :

Cuplikan Saat Kompetisi di Kuala Lumpur .... Oiya maap yaak mau kasih tau itu kepala aku saat buka link ini... seperti udah jago dan master yaah padahal belum hehehehe.... :)

Untuk yang kita pesan sesuai dengan permintaan nanti akan diupload menyusul yaitu performance kita saat bertanding di kuala lumpur.




Senin, 28 Januari 2013

PENGALAMAN PRIBADI MENGENAL SELAM BEBAS (FREEDIVING)

Atas beberapa permintaan teman yang ingin tahu mengenai asal mulainya saya aktif di kegiatan freediving, maka saya mencoba merangkum perjalanan saya mengenal selam bebas (Freediving).


PENGALAMAN PRIBADI MENGENAL FREEDIVING (SELAM BEBAS)

Saya petama kali mencoba belajar freediving sekitar pertengahan tahun 2010 sejak mengikuti pembelajaran mengenai olahraga baru yaitu hoki bawah air (Underwater Hockey).
Sewaktu mau main hoki bawah air di Senayan, teman saya Paula Florina cerita ke saya mengenai freediving kalau di Bali ada pembelajaran mengenai freediving dari SSI. Lalu saya ajak Flo, yuk kita iseng-iseng menyelam di kolam “cendol” (ukuran kolam 3 M x 20 M, sedalam 1.8 M). Pada awalnya menyelam sejauh 20 Meter, napas saya pas persis habis saat tangan menyentuh tembok dan kemudian tarik napas. Ada seorang freediver “alam” namanya Dio yang bersamaan pula ingin ikut main hoki bawah air. Saya lalu berkenalan dengan Dio bagaimana caranya untuk melakukan penyelaman bebas (freediving). Dan ternyata ada kemajuan lumayan, saat mencoba menyelam jarak 20 M lalu mencoba teknik dan cara yang diberitahukan oleh Dio menghasilkan manfaat.

Lalu berlanjut pada saat buka jejaring social FB, saya di invite oleh Dio untuk gabung komunitasnya freediving dia di Jakarta yaitu Deepblue, dimana latihan selalu diadakan setiap hari Minggu jam 10 pagi di Senayan. Dan berlanjut latihannya dengan ajakan coba latihan di kolam renang simpruk, disana saya coba untuk melakukan static sebanyak 4 kali dan baru mencapai maksimal 2 menit 45 detik. Komunitas freediving Deepblue berkembang, dari sini saya kenal dengan Nino, Dayat, Titis, Tere, Anih, Jason, Satya, Daniel, Lydia, Rama dan banyak sekali freediver lainnya. Di komunitas Deepblue ini banyak sekali intimidasi, dan ancaman terutama kepada Dio sebagai founder Deepblue karena di komunitas ini tidak ada instruktur resmi maupun mentor yang sudah memiliki sertifikat freediving. Lalu teman2 tetap bertekad buat organisasi yang terstruktur dengan penunjukkannya saya sebagai ketua.

Lalu berlanjut dengan ajakan Dio untuk mencoba memperdalam ilmu lagi untuk belajar freediving di Phuket. Dari sinilah saya mencari pelatihan freediving yang ada di Phuket maupun di Bali. Pada awalnya saya tidak mengerti apa itu AIDA dan apa itu SSI untuk freediving. Lalu saya mencoba mengirimkan email ke Sarah (we freedive di Phuket), apakah anda sebagai instruktur freediving bisa datang Jakarta untuk mengajarkan kita. Ternyata oleh mereka disambut baik dan bersedia datang ke Jakarta dengan syarat saya harus mengumpulkan 8 orang yang mau belajar.  Lalu saya coba memberitahukan teman teman yang ikut di komunitas Deepblue, siapa saja yang ingin ikut pelatihan freediving. Ternyata dari komunitas deepblue berhasil mengumpulkan 8 orang, lalu segeralah saya kontak mereka dan diwajibkan bayar uang muka dulu 50% dengan Paypal.



Dari ke 8 orang yang ikut AIDA 2 star pada saat itu adalah :
1.      Arif Junus
2.      Paula Florina
3.      Anih Wijaya
4.      Jason Hakim
5.      Satya Made
6.      Andrew
7.      Daniel
8.      Lydia

Kami ber 8, sangat bersemangat sekali mengikuti kelas pendidikan freediving ini dan mulailah dengan pengaturan jadual kelas, penjemputan instruktur, pencarian akomodasi sampai dengan mencarikan lokasi spot utk open water di laut.

Hari jumat 9 September 2011, pada pagi hari kita pinjem ruangan global dive untuk kelas teori selama 4 jam lebih lalu berlanjut dengan latihan di kolam berupa latihan static apnea dan dynamic apnea, semua peserta pada umumnya masih belum benar dalam teknik gerakan kaki bawah air. Setelah selesai kami pun makan bersama di plaza senayan dan kamipun banyak bertanya hal hal mengenai freediving pada akhirnya kami harus bersiap siap kembali untuk esok hari sabtu berangkat ke pulau pramuka.

Dari kiri ke kanan :
Andrew, Richard, Sarah, Arif, Lydia n Jason
                          
                        Static Apnea
Static Apnea

Lalu ke esokan harinya Sabtu pagi kami pun berangkat ke pulau pramuka dan setibanya di pulau pramuka, kita bersiap siap untuk latihan di laut yaitu duck dive, free immersion, dan constant weight. Selesai pelatihan waktu tiba untuk istirahat dan pada malam harinya kami langsung disodorkan berupa ujian tertulis, bila benar menambah point dan bila salah mengurangi point. Wah bahaya nih, jadi kalau menjawab ujian tertulis saat itu sangat hati hati sekali dan akhirnya saya dan 6 teman lainnya berhasil lulus kecuali Jason. Kami ber 7 sudah santai dan tenang serta boleh istirahat tapi Jason dilanjutkan lagi dengan pengujian ulang secara lisan oleh Richard pada malam harinya.

Tibalah saatnya hari minggu pagi untuk pengujian free immersion dan constant weight untuk bisa mencapai 16 meter. Setelah selesai pengujian free immersion dan constant weight, kami dilanjutkan dengan pengambilan video clip oleh Richard. Diakhir acara pelatihan, kami menunggu hasil ujiannya dan ternyata 6 dinyatakan lulus AIDA 2 Star dan 2 dinyatakan lulus AIDA 1 Star (karena tidak berhasil melewati limit jarak Dynamic Apnea AIDA 2 star).

8 peserta mendapatkan sertifikat AIDA International

Dari sinilah saya mendapatkan pembelajaran mengenai teori freediving yang luar biasa dan puas walaupun harga yang dikeluarkan itu lumayan sangat mahal menurut saya. Mereka sebagai instruktur banyak menceritakan mengenai pengalaman pribadi maupun sebagai juri. Mulai dari yang freediver yang Samba, bleeding maupun blackout, semuanya diceritakan sebab dan akibatnya. Sehingga kami pun bisa memahami secara jelas dan benar dibanding kalau lihat dari youtube, belajar dari internet dan lain lain tidak bisa tahu dengan jelas sebab akibatnya.

Saat saya menjadi ketua pengurus di Deepblue pun merasakan sekali intimidasi dari beberapa orang yang sebenarnya bertujuan baik agar jangan sampai ada korban yang meninggal akibat salah dalam pengajaran di dunia freediving yang masih baru di Indonesia ini. Saya dan teman teman tetap melanjutkannya untuk ikut hadir dalam Pameran Deep n Extreem di Surabaya dimana kehadiran kami disana dibantu oleh Paula Florina sebagai narasumber.

Dan mulailah babak baru pada akhir tahun 2011, Jason melanjutkan pelatihan freedivingnya dengan ikut pelatihan dari AIDA 3 star lalu lanjut ke AIDA 4 star di Phuket bersama we freedive (Richard dan Sarah) sehingga langsung lulus mendapatkan predikat asisten instruktur.

Berhubung founder komunitas deepblue kurang aktif mengikuti kegiatan freediving ini dan selalu kawatir dengan komunitasnya karena intimidasi dari  pihak lain. Maka di awal tahun 2012 saya langsung memutuskan buat komunitas freediving baru di Jakarta dengan nama Let’s Freedive atas usulan Anih.

Kegiatan Let's freedive pertama kali di awal tahun yaitu mengadakan workshop perkenalan mengenai freediving dimana pesertanya mencapai 10 orang ada yang berasal dari semarang maupun jogya. Tujuan diadakan workshop ini adalah agar para freediver pemula sebatas memberikan pemaham teknik gerakan kaki yang benar dan tidak mengajarkan hal filosopi pernapasan dan lain lain karena kapasitas kami belum boleh untuk memberikan pengajaran sehingga hanya diawasi langsung oleh asisten instruktur Jason Hakim. 

Setelah mengikuti pelatihan freediving dengan mengikuti literature AIDA International, kemajuan kegiatan freediving saya semakin maju pesat dan juga semakin percaya diri dalam hal keselamatan jiwa. Static Apnea menjaid 3:29 detik, Dynamic with fin 50M dan Dynamic no fin 50M.

Selanjutnya saya mencoba untuk memfasilitasinya dalam hal kegiatan freediving seperti Let’s Freedive kembali ikut aktif dalam pameran Deep n Extreem ke 2 tahun 2012 di Jakarta, dimana let’s freedive bekerjasama dengan komunitas JUHC (Jakarta Underwater Hockey) untuk sharing tempat. Dalam Pameran ini lumayan dapat sambutan yang baik, dengan kehadiran komunitas freediving lampung X3X dan ada beberapa yang ingin ikut pelatihan freediving untuk batch selanjutnya.

Mike (SSI Instruktur freedive Gili)  n Arif (AIDA jakarta - lets freedive) di deep n extreem 2012 - Jakarta

Teman teman di Let's freedive yang ikut meramaikan di deep n extreem 2012 - Jakarta

Dan setelah pemeran deep n extreem 2012 disinilah pergantian ketua pengurus dari Saya, kemudian ketua kepengurusan yang baru untuk Let’s Freedive dipegang oleh Jason Hakim berhubung dia memiliki level AIDA yang paling tinggi dibanding teman teman yang lain. 

Dan sepertinya mulai tahun 2012 sampai sekarang, mulai tumbuh terus komunitas freediving di Indonesia baik itu komunitas freediving di Lampung, Jogya, Pelabuhan Ratu, Bandung, Manado, Jambi dan mungkin ada komunitas freediving lainnya yang belum muncul.

Note. Video Clip aktifitas saat dynamic apnea dan open water akan di upload menyusul.

Selasa, 08 Januari 2013

PERHATIAN BAGI FREEDIVER PEMULA

BAGI FREEDIVER PEMULA

Freediver pemula adalah seseorang yang ingin mengetahui, ingin mempelajari, mecoba coba, meniru dan mencari pengetahuan sendiri mengenai freediving baik melalui internet, baca buku maupun mendengarkan dari sesama freediver.


Tips untuk freediver pemula :
  1. Cobalah meminta teman sesama freediver untuk mengawasi anda saat ingin melakukan static apnea maupun dynamic apnea.
  2. Pelajari langkah2 static apnea yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
  3. Janganlah mengeluarkan udara dibawah air saat melakukan dynamic apnea maupun static apnea.
  4. Janganlah melakukan hyperventilasi yaitu tarik dan buang napas yang berlebihan, akan tetapi cobalah lakukan tarik dan buang napas seperti mau menenangkan diri.
  5. Bila anda belajar dari youtube, internet maupun buku panduan mengenai freediving, cobalah memahami dengan baik dan benar serta kritis. Ada beberapa tampilan di youtube itu tidak benar dan berlebihan.
  6. Cobalah cari sumber mengenai freediving yang bisa dipertanggungjawabkan.
  7. Belajarlah dari dasar dulu dan jangan bosan seperti duckdive dan gerakkan kaki saat menggunakan fin. (cari di youtube untuk melihat dan mencontoh)
  8. Jangan pelajari yang belum seharusnya anda pelajari seperti lung packing. mouthfill, dll karena anda harus memahami filosopi pernapasan, tubuh dan lain lain.
  9. Biasakan bila ingin melakukan static apnea targetnya adalah santai dan rileks dan pastikan teman anda mengawasi anda dengan serius dan jangan bercanda.
  10. Biasakan bila ingin melakukan dynamic apnea with fin targetnya adalah santai dan rileks, janganlah targetnya harus sampai 50M atau 25M.
  11. Jangan memaksakan diri bila melakukan freediving
  12. Jangan malu bila anda sendiri tidak sanggup melakukan dynamic apnea sampai 50M dibanding teman teman. Pelajari dan perbaiki.
  13. Bertanyalah dengan freediver yang sudah pernah mengikuti pelatihan freediving baik langsung maupun tidak langsung.
  14. Bagi freediver yang belum pernah ikut pelatihan freediving, dan ada teman anda yang menanyakan ke anda mengenai freedive, jawablah sebatas yang anda tahu berikut alasan yang bisa dipertanggungjawabkan oleh anda.
SELAMAT DATANG DI DUNIA FREEDIVING